Kado Terindah dari Allah, HidayahNya

26 Nov 2019, 23:53:27 WIB Terkini
Kado Terindah dari Allah, HidayahNya

Saat merayakan pergantian tahun atau pertambahan umur, seringkali kita melihat orang-orang di sekeliling kita memberikan bermacam-macam hadiah sebagai bentuk kasih sayang dan penghargaan. Hadiah berbentuk benda, berbentuk jasa, atau dalam bentuk doa teriring. Beberapa merasa sangat senang, beberapa lainnya hanya berusaha memaknai dengan baik arti hadiah tersebut.

Kalau kita telaah dan refleksikan pada diri sendiri, hadiah mana yang sesungguhnya benar-benar kita butuhkan? Sesuatu yang bersifat duniawi kah? Atau doa-doa penjemput hidayah untuk kehidupan yang kekal kelak?

Dari sekian banyak kado, sesuatu yang paling istimewa sesungguhnya adalah doa akan manisnya hidayah yang disampaikan untuk masing-masing kita.

Baca Lainnya :

Hidayah yang tak terlihat namun sangat mewah nilainya. Hidayah yang Allah berikan hanya untuk hamba-hamba yang terpilih. Hidayah yang serupa embun penyejuk di tengah gersangnya kehidupan.

Allah berfirman dalam Al-qur’an,

مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُون

َ            “Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)” (Qs al a’raaf 178):

Hidayah merupakan hak mutlak Allah yang tak dapat kita tawar-tawar. Kalaulah hidayah bisa diminta atau dimohonkan, maka tentu sudah kuminta berkeranjang-keranjang untuk dibagikan pada orang-orang yang begitu disayangi di dunia ini. Untuk orang tua, untuk keluarga, untuk suami, untuk istri. Hidayah itulah yang akan menjadi jembatan penghubung agar manusia bisa lebih peka terhadap kasih sayang Allah. Bisa merasakan lebih dalam manisnya iman

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ

“Barangsiapa Allah kehendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia akan melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit seolah-olah ia sedang mendaki kelangit.”[Al-An’aam/6:125].

Jika kita mengartikan hidayah sebagai petunjuk. Maka tentu sangat beruntunglah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah swt untuk berada di jalan yang benar. Betapa banyak saudara kita di luar sana yang belum dikehendaki untuk mendapat hidayah sehingga mereka masih terlena dalam kehidupan dunia yang fana.

Maka dari itu, apabila telah Allah sampaikan hidayah tersebut, kita mesti menjaganya dengan terus berdoa pada Allah SWT, memohon agar hidayah itu senantiasa diberikan, memohon agar hati ini senantiasa diberi kelembutan untuk menerimanya, dan memohon agar hidayah yang telah diberikan dapat menuntun kita menuju jannahNya.