Para Pengabdi Setan dalam Al-Quran

16 Agu 2022, 16:53:17 WIB Syiar
Para Pengabdi Setan dalam Al-Quran

Film Pengabdi Setan 2: Communion telah tayang dan mendapatkan banyak atensi dari berbagai pihak, terutama para sineas dan penonton film horor. Film ini merupakan sequel dari film pertama dengan judul sama, mengisahkan kelanjutan kehidupan keluarga Bapak pasca pindah dari rumah berhantu.

Salah satu hal yang paling mencolok dalam film ini adalah cerita sekte pengabdi setan yang dianggap rela melakukan berbagai hal, meskipun menyalahi agamanya, termasuk berhubungan seksual dengan orang yang bukan pasangan sahnya. Hal ini sebagaimana disebutkan Joko Anwar, sutradara film ini dalam serial twitnya.

“29 is a special number. Begitu juga dengan 4-17. ‘Mereka’ suka mengejek. That’s why their deity always smiles. Because they mock what came before them. Including the holy books,” tulis Anwar. Beberapa warganet memberikan komentar terkait angka 4-17 dalam twit sang sutradara. Di antaranya menyebut bahwa 4-17 adalah nomer surat dan ayat dalam Al-Quran. Dalam Al-Quran, surat ke-4 ayat 17 jika mengacu pada urutan mushaf saat ini adalah surat an-Nisa’ ayat 17.

Baca Lainnya :

Artinya: Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

Ayat tersebut menjelaskan tentang pertaubatan yang pantas didapatkan bagi orang yang melakukan kejahatan tanpa kesadaran. Dalam Tafsir at-Thabari disebutkan bahwa ayat ini ditujukan kepada manusia yang sejatinya masih memiliki keimanan di hatinya namun karena kebodohan dan ketidaktahuan, ia melakukan sebuah dosa. Maka agar diampuni, ia harus segera melakukan taubat. Imam Mujahid dan Qatadah menyebut bahwa yang dimaksud jahalah dalam ayat di atas adalah semua orang yang melakukan dosa adalah kebodohan. Sehingga jahalah bukan dimaknai sebagai sebab melakukan dosa, melainkan sebutan bagi orang yang berdosa. Dalam konteks film Pengabdi Setan, bisa jadi sang sutradara ingin menyebut para pengabdi setan tersebut adalah orang yang ‘bodoh.’